via Techbrainism |
Apakah kalian mempunyai teman tak
kasatmata?
Bukan. Ini tentu bukanlah teman
yang berupa makhluk halus atau kisah-kisah horor lainnya. Namun ini adalah
mengenai teman yang tak pernah bertemu di dunia nyata karena selama ini cuma
berjumpa secara online.
Bentuk pertemanan yang menurutku
tidak akan mungkin terjadi, tapi menjadi hal yang mungkin sejak seluruh hal
menjadi go digital lewat sebuah
aplikasi pemersatu bangsa bernama WhatsApp alias WA.
Dan pertemanan tak kasatmata
seperti itulah yang akhirnya membawaku berkenalan dengan Blog Walking Asik atau BWA.
Mimpi yang Tak Pernah Didambakan Tapi Kini Dikejar
Menjadi seorang blogger sebetulnya adalah hal yang tak
pernah menjadi impianku, lebih tepatnya lagi adalah penulis online.
Aku masih ingat dulu saat SD,
cita-cita standar setiap anak muda kala itu adalah menjadi dokter. Hingga
akhirnya semua berubah ketika memasuki sekolah menengah, aku sudah kehilangan
minat akan dunia akademik. Aku memiliki ketertarikan luar biasa tinggi kepada
dunia seniman, sehingga IKJ (Institut Kesenian Jakarta) adalah tempat yang
kupilih untuk menjadi tujuanku.
Hanya saja masalah perekonomian
keluarga membuatku harus mematikan api semangat itu untuk selama-lamanya.
Kehidupanku kemudian berputar ke
arah yang sama sekali berbeda dan cukup keras.
Sampai akhirnya aku menemukan
tempat baru bernama KapanLagi.com.
Ya, di one of the biggest entertainment site itulah aku justru jatuh cinta
ke dunia kepenulisan jurnalistik. Lima tahun bergabung, aku menemukan hal-hal
luar biasa dan menjejak tanah ke tempat-tempat tak terduga. Berbagai kesempatan
dalam hidup terbuka sampai akhirnya aku merasa ingin mengejar asa baru di dunia
yang sama sekali berbeda, kuliner.
Aku tak tahu darimana asalnya,
tapi setelah kupikir-pikir itu adalah mimpi yang ingin kugapai demi orang lain.
Sebuah kesalahan yang harus
kubayar dengan luar biasa mahal.
Sebuah kekeliruan yang justru
membuat hidupku terlempar ke titik yang begitu kelam.
Dan di saat itulah Tuhan
menyadarkanku bahwa ternyata satu-satunya tempat kembali terbaik adalah
kepenulisan.
Melalui sahabatku, aku menggeluti profesi yang sudah
lama kutahu tapi tak pernah menarik minatku yakni seorang blogger.
Benar, saat bekerja di KapanLagi, aku sudah
sangat familiar dengan blogger, rutinitas
membeli domain dan perpanjangan hosting setiap
tahunnya. Hanya saja mungkin karena keangkuhanku yang tak pernah
menganggap blog itu cukup menarik, membuatku tak peduli.
Lewat sahabatku itu pula, aku
dikenalkan ke sebuah komunitas yang lagi-lagi tak pernah kuduga akan kuanggap
begitu penting. Komunitas teman-teman tak kasatmata yang menjadi tempatku
belajar dan membicarakan hal-hal random
lainnya bernama Blog Walking Asik
alias BWA.
Blog Walking Asik, Jawaban dan Ghibahan Tanpa Akhir
Di awal perjalananku sebagai blogger pada tahun 2020 lalu, aku masuk
ke dalam BWA dengan blog non-TLD (Top Level Domain) yakni
sirangerijo.wordpress.com. Aku bahkan sama sekali tak berminat membeli domain atau bahkan repot-repot menyewa hosting karena menurutku, nge-blog ya hanyalah menulis begitu saja.
Tak perlulah kalian pusing
memikirkan berapa banyak orang yang berkunjung, atau bahkan perkara-perkara
meribetkan yang bernama DA (Domain
Authority), PA (Page Authorithy)
hingga DR (Domain Authority).
Namun ternyata pengetahuanku
hanyalah benar-benar kerdil soal blog.
Aku melihat bagaimana teman-teman
BWA begitu bangga menyetorkan blog-blog
TLD mereka dalam rutinitas blog walking
alias berjalan ke blog orang lain
setiap hari Senin, Kamis dan Sabtu.
Tulisan mereka bukanlah curhatan
tidak jelas sepertiku, tapi justru begitu beragam, banyak yang berupa CP (Content Placement) dan memperoleh
bayaran (fee). Di tahapan inilah
akhirnya aku tahu kalau tulisan-tulisan di dalam blog bisa menjadi sumber penghasilan, sehingga blogger adalah bentuk profesi digital yang menjanjikan.
Momen yang membuatku membeli domain sendiri yakni heyarai.com.
Bersama heyarai.com, aku akhirnya
tahu bahwa ternyata aku benar-benar jatuh cinta pada dunia kepenulisan.
Aku masih ingat saat pertama kali
menyetorkan link tulisan debutku bersama
heyarai.com di grup BWA. Kala itu aku menulis review film, niche yang
memang sangat kukuasai. Adalah film MULAN
(2020) yang kubahas. Mendapatkan komentar bernada positif dan saling membalas,
mulai menjadi candu bagiku.
Aku pun terus rajin menulis dengan
rutin menyetorkan tautan-tautan itu setidaknya dalam waktu 1-2 minggu sekali.
Memang jika dibandingkan blogger
lain, aku termasuk yang cukup malas update.
Sebuah kebiasaan yang kuharap bisa berubah secepatnya.
Dan entah sejak kapan,
komentar-komentar dari sesama blogger
di BWA pada artikelku itu, menjadi sebuah semangat baru. Setidaknya aku tahu,
mereka bersedia membaca tulisanku yang panjang dan menyempatkan waktu untuk
memberikan komentar. Sebuah apresiasi yang tinggi.
Perlahan akupun semakin terpikat
dengan BWA. Grup yang kupikir hanya nyaman disinggahi sebagai silent reader ini justru membuatku
begitu semangat.
Aku menikmati waktu-waktu
bagaimana bang Doel, uda Fadli atau mas Ari saling bercerita mengenai update MOZ atau algoritma Google yang
meskipun sama sekali tak kupahami, tapi aku tahu itu bermanfaat bagi blog. Mereka siap menjawab berbagai
masalah blog dasar seperti perkara adsense hingga soal siapakah pemenang
pertandingan badminton.
Atau bagaimana bergantian antara
cikgu Supadilah, bang Wahid Priyono hingga Jihan Jeyjingga yang saling
memberikan selamat karena kemenangan mereka yang bertubi-tubi dalam lomba.
Termasuk kehadiran kak Rini Noe
dan Hani sang admin grup Blog Walking Asik yang selalu bisa membuat suasana
ekspresif. Serta yang tidak bisa diacuhkan adalah saat koko Hendra Liem (aku
lupa siapa nama sebenarnya, termasuk apakah beliau memang punya turunan
Tionghoa atau tidak), mendadak muncul dengan keluhan template-nya, soal tidak pernah memenangkan lomba.
Bersama Blog Walking Asik, aku
tahu bahwa komunitas blog tak melulu
membahas hal serius seperti peletakan keyword,
bagaimana menaklukan SEO atau mencapai PV (Page
View) saja.
Namun Blog Walking Asik juga bisa
menjelma sebagai grup keluarga yang saling memberikan selamat atas kemenangan
lomba, hingga memberikan masukan ketika anting-anting anak mereka sulit
dilepas. Termasuk bagaimana kami semua begitu bahagia melihat foto-foto lamaran
kak Rini. Sebuah perasaan yang tak bisa dialami setiap orang dalam perkumpulan
WA Grup saja.
Kuharap perjalananku dengan Blog
Walking Asik, masih akan berlanjut dalam waktu lama.
Terimakasih teman-teman tak kasatmataku. Kalian sudah pasti akan selalu dekat di hati.
0 Komentar