Tools Skrip Film, Kunci Penulis Skenario Bikin Film Berkualitas

foto: Christin Hume/UNSPLASH

Sahabat Awan, industri film dan series lokal yang semakin berkembang membuat profesi penulis skenario atau scriptwriter makin dibutuhkan. Tentu dengan fakta ini, kebutuhan akan skenario berkualitas terus meningkat sehingga wajib bagi scriptwriter untuk meningkatkan skill penceritaannya.

Karena bagaimanapun juga, produksi film yang sukses tidak dapat lepas dari sebuah skrip film yang baik. Skrip film merupakan landasan dari sebuah produksi film dan sangat penting dalam memudahkan seluruh proses produksi, mulai dari casting hingga pengambilan gambar. Kalian harus tahu bahwa naskah yang baik juga bisa memudahkan para kru film dalam memahami tujuan cerita, mengarahkan peran dan pencahayaan, serta tentunya mempercepat proses produksi secara keseluruhan.

Hanya saja setelah aku mencoba menjadi scriptwriter profesional, aku disadarkan pada fakta bahwa menulis sebuah skrip film yang baik bukanlah tugas yang mudah. Dibutuhkan waktu, dedikasi, dan pengetahuan yang cukup untuk membuat sebuah skrip film yang mengalir dengan baik. Namun kalian harus tahu, dengan bantuan alat-alat terbaik, penulisan skrip film dapat menjadi lebih cepat, efisien, dan memudahkan para penulis untuk menghasilkan skrip yang lebih baik.

Tools Membantu Penulisan Skrip Secara Cepat dan Efisien

Dalam perkembangan dunia film yang semakin maju, kini terdapat beberapa alat yang dapat membantu penulis skenario dalam menulis skrip film. Pertama, adalah software manajemen skrip. Alat ini memudahkan para penulis dalam mengelola skrip, membuat revisi, dan memudahkan kolaborasi dengan anggota tim lainnya. Beberapa contoh software manajemen skrip yang terkenal adalah Final Draft, Celtx, dan Adobe Story. Aku sendiri menggunakan Final Draft di perangkatku.

Kedua, adalah aplikasi perekam suara. Kendati terdengar sederhana, tools ini justru mempermudah penulis untuk merekam suara mereka sendiri ketika sedang menulis skrip, sehingga mereka dapat mendengarkan kembali dan mengevaluasi tulisan mereka. Beberapa aplikasi perekam suara yang populer adalah Audacity, Voice Record Pro, dan Easy Voice Recorder.

Ketiga, adalah software storyboard. Sesuai dengan namanya, tools ini memudahkan para penulis dalam membuat visualisasi dari skrip mereka. Dengan storyboard, para penulis dapat dengan mudah menggambar atau menambahkan foto yang merepresentasikan adegan dalam skrip mereka. Beberapa software storyboard yang terkenal adalah Storyboarder, Toon Boom Storyboard Pro, dan ShotPro.

Keuntungan Menggunakan Tools Skrip Film

Sahabat Awan harus tahu bahwa menggunakan alat-alat tersebut dalam penulisan skrip film dapat memberikan beberapa keuntungan. Pertama, alat-alat tersebut dapat meningkatkan efisiensi produksi. Contohnya seperti memakai software manajemen skrip, maka scriptwriter dapat dengan mudah membuat revisi dan berkolaborasi dengan anggota tim lainnya. Hal ini dapat mempercepat proses produksi secara keseluruhan.

Kedua, alat-alat tersebut dapat memudahkan proses kolaborasi. Sekadar informasi, ada tiga elemen pertama dalam membuat film yang produser, sutradara dan penulis skenario. Ketiga elemen ini menjalin kolaborasi dengan berbagai divisi lainnya sehingga dengan menggunakan sejumlah tolls software di atas, para para kru dapat bekerja sama dan mempercepat proses produksi.

Dilansir dari situs perbandingan harga gadget, tools juga bisa membantu penulisan skrip secara cepat dan efisien.

Contoh Penggunaan Tools Skrip Film dalam Produksi Film

Leonardo DiCaprio di film 'THE REVENANT'

Penggunaan tools skrip film sebetulnya sudah biasa bagi scriptwriter profesional. Bahkan beberapa film terkenal seperti LA LA LAND (2016) dan THE SOCIAL NETWORK (2010) menggunakan software manajemen skrip seperti Final Draft dalam proses penulisan skrip mereka. Selain itu, film-film animasi seperti TOY STORY (1995) dan UP (2009) juga menggunakan software storyboard seperti Toon Boom Storyboard Pro dalam pembuatan animasi mereka.

Sedangkan untuk aplikasi perekam suara seperti Voice Record Pro, dilaporkan aktor peraih Oscar Leonardo DiCaprio menggunakannya dalam THE REVENANT (2015). Aplikasi itu dipakai Leo untuk merekam suaranya saat membaca skrip. Hal ini membantunya dalam memahami karakter dan memperdalam peran Hugh Glass yang dimainkannya.

Peran Internet IndiHome dalam Memudahkan Proses Produksi Film

foto: Brands&People/UNSPLASH

Tak hanya menggunakan sejumlah tools di atas, Sahabat Awan harus tahu kalau ada teknologi yang juga tak kalah dibutuhkan. Yap, itu adalah internet karena memegang peran penting dalam memudahkan proses produksi film. Dengan kecepatan internet yang tinggi, para kru film dapat mengirimkan file naskah dengan cepat, melakukan kolaborasi secara online, dan mencari referensi dengan mudah.

IndiHome, salah satu penyedia layanan internet terkemuka di Indonesia, menawarkan berbagai paket internet dengan kecepatan yang tinggi dan stabil. Dengan kecepatan internet yang tinggi, para kru film dapat mengirimkan file besar seperti skrip, storyboard, atau rekaman suara dengan cepat dan mudah. Selain itu, IndiHome juga menawarkan fitur WiFi Corner, yang memudahkan para kru film untuk terhubung dengan internet dengan cepat dan mudah di lokasi syuting.

Dalam produksi film, skrip yang baik sangat penting dalam memudahkan seluruh proses produksi. Namun, menulis sebuah skrip yang baik bukanlah tugas yang mudah. Dibutuhkan sejumlah tools penunjang seperti software manajemen skrip, aplikasi perekam suara, dan software storyboard, sehingga proses penulisan skrip film dapat menjadi lebih cepat, efisien, dan memudahkan para penulis untuk menghasilkan skrip yang lebih baik.

Agar seluruh tools itu bisa menjalankan fungsinya dengan tepat terutama scriptwriter sepertiku yang melakukan proses pasca produksi secara online, dibutuhkan kecepatan internet yang berkualitas. Beruntung aku menggunakan IndiHome dari Telkom Indonesia yang memang terbukti menjadi penyedia layanan internet terkemuka di Indonesia, karena memang menawarkan berbagai paket internet dengan kecepatan yang tinggi dan stabil. Jadi, apa Sahabat Awan sudah pakai IndiHome?