foto: NARTV |
Sahabat Awan, apa hidangan yang paling identik dengan Idulfitri jika di Indonesia? Benar sekali kalau kalian menjawabnya dengan opor ayam serta ketupat. Rasa-rasanya sejak aku kecil dulu hingga saat ini berusia dewasa (dan siap menikah, uhuk!), opor ayam dan ketupat bakal muncul di meja sebagai masakan khas Lebaran.
Meskipun memang di beberapa daerah Jawa, kadang ketupat datang satu pekan sejak Idulfitri, tapi tetap tidak mengurangi kesan bahwa opor ayam dan ketupat sangat identik dengan Hari Raya umat Islam tersebut.
Hanya saja jika kalian pergi ke Turki, kalian tak akan menemukan masakan yang lezat dan gurih seperti opor ayam dan ketupat sayur. Yap, masyarakat Turki justru memperingati Lebaran dengan menyantap permen. Pesta permen itu bahkan disebut sebagai Şeker Bayramı.
Memang Apa sih Şeker Bayramı itu?
keluarga Turki rayakan Idul Fitri foto: Karar |
Dilansir berbagai sumber, Şeker Bayramı kerap juga disebut sebagai Sugar Fest atau Festival Gula/Festival Manisan. Hal ini sesuai dengan makna Şeker dalam bahasa Turki yang berarti perayaan hari libur secara nasional dan bayram yang berarti manisan. Sehingga kalau diartikan secara sederhana, Şeker Bayramı adalah sebuah perayaan yang berisi hidangan manis.
Şeker Bayramı ternyata sudah menjadi tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi masyarakat Turki lantaran sudah digelar sejak abad ke-18. Ketika festival ini digelar di Idulfitri, itu menjadi penanda momen silaturahmi antar keluarga. Sama seperti di Indonesia, keluarga yang lebih muda akan berkunjung ke anggota keluarga yang lebih tua lalu saling bermaaf-maafan dan bahkan yang dituakan bakal memberikan uang di dalam kain sapu tangan, serupa dengan galakgampil di Jawa.
Dalam Şeker Bayramı, suguhan yang diberikan adalah hidangan manis seperti permen atau cokelat. Yang menarik, anak-anak kecil di Turki biasanya akan mendatangi rumah tetangga mereka secara bergerombol lalu mengucapkan Iyi Bayramlar kepada sang pemilik rumah. Nantinya si pemilik rumah yang didatangi wajib memberikan permen atau manisan kegemaran anak-anak.
Karena merupakan perayaan nasional, Şeker Bayramı juga menjadi pertanda dimulainya libur selama tiga hari entah instansi pemerintah, pelayanan umum hingga sekolah. Sehingga masyarakat Turki bisa menikmati Lebaran dengan jauh lebih santai seperti halnya di Indonesia.
Karena itulah jika Sahabat Awan berkesempatan merayakan Idulfitri di Turki, biasanya pada hari pertama lingkungan bakal terasa sepi karena fasilitas umum ditutup. barulah dihari kedua dan ketiga, beberapa fasilitas publik bakal dibuka seperti pusat-pusat perbelanjaan di Istanbul yang membuat kegiatan Şeker Bayramı semakin semarak.
0 Komentar