foto: Markus Spike/UNSPLASH |
Sahabat Awan, apakah di antara kalian ada yang pernah menonton serial TV Game of Thrones (GoT)? Bagiku yang merupakan seorang movie freak, GoT merupakan salah satu serial TV terbaik yang membuatku selalu menanti perilisannya di setiap season bertahun-tahun silam. Kendati merupakan sebuah suguhan fiksi, GoT memang memiliki beberapa sentuhan peristiwa yang benar-benar terinspirasi kisah nyata.
Salah satu yang mungkin cukup monumental dalam GoT adalah penggunaan burung gagak dalam berkirim pesan. Bahkan sejak episode pertama GoT berlangsung, gagak sudah mengambil peran sebagai penggerak cerita saat membawa surat dari Lysa Tully kepada Catelyn Stark di Winterfell yang berisikan kabar jika suaminya, Jon Arryn, meninggal lantaran dibunuh oleh keluarga Lannister. Hingga akhirnya kita tahu jika sang pembunuh sebenarnya adalah si licik Petyr Baelish di season empat.
Bagiku, penggunaan gagak dan prajurit untuk perantara pengiriman pesan dalam GoT merupakan sesuatu yang menarik karena memang hal itu benar-benar terjadi di dunia nyata pada zaman dulu. Membuktikan kalau manusia sangat butuh berkomunikasi yang akhirnya berkembang menjadi kegiatan kirim-mengirim barang.
Sejak Dulu Hingga Kini, Ekspedisi Warnai Peradaban Manusia
foto: Chuttersnap/UNSPLASH |
Seperti yang diperlihatkan dalam GoT, pengiriman pesan pada masa lalu memang menggunakan perantara burung seperti merpati dan juga manusia yang mayoritas adalah prajurit. Tercatat dalam sejarah, para pengirim pesan ini disebut-sebut sudah ada sejak masa ratusan tahun sebelum masehi tepatnya saat Koresy Muda, seorang pangeran sekaligus salah satu putra Darius II, Kaisar Iran. Kala itu mereka harus berlari berkilo-kilo jauhnya demi mengantarkan pesan.
Ketika zaman terus bergerak, para pengirim pesan semakin memiliki peran penting yang bahkan pada masa pemerintahan Julius Caesar Augustus sang pendiri Kekaisaran Romawi itu, mereka disebut sebagai anabasii. Para anabasii melakukan tugasnya dengan menunggang kereta atau kuda untuk mengantarkan pesar dari petinggi Romawi ke bangsa Yunani. Lantaran pesan-pesan yang terkadang berisi hal penting, anabasii tidak jarang harus berkoban nyawa demi menjaga pesan tersebut.
Hingga akhirnya ketika dunia semakin modern, para pengantar pesan akhirnya lebih sering disebut sebagai kurir. Sudah menggunakan kendaraan bermotor, para kurir ini bahkan tak cuma mengantarkan pesan saja tapi juga barang-barang dalam ukuran kecil hingga besar yang membuat kegiatan mereka disebut sebagai ekspedisi. Saat ini, ekspedisi yang merupakan layanan jasa pengiriman barang menjadi salah satu kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Bahkan ketika dunia dilanda pandemi Covid-19 pada tahun 2020 hingga 2022 lalu, keberadaan ekspedisi sangatlah penting lantaran mereka adalah kunci utama kita menyampaikan barang kepada orang lain ketika pembatasan sosial diberlakukan. Dalam lingkup bisnis, keberadaan kurir-kurir ekspedisi sangat vital karena melalui mereka lah, produk yang diorder pembeli secara online bisa tersampaikan.
Ketika zaman terus bergerak, para pengirim pesan semakin memiliki peran penting yang bahkan pada masa pemerintahan Julius Caesar Augustus sang pendiri Kekaisaran Romawi itu, mereka disebut sebagai anabasii. Para anabasii melakukan tugasnya dengan menunggang kereta atau kuda untuk mengantarkan pesar dari petinggi Romawi ke bangsa Yunani. Lantaran pesan-pesan yang terkadang berisi hal penting, anabasii tidak jarang harus berkoban nyawa demi menjaga pesan tersebut.
Hingga akhirnya ketika dunia semakin modern, para pengantar pesan akhirnya lebih sering disebut sebagai kurir. Sudah menggunakan kendaraan bermotor, para kurir ini bahkan tak cuma mengantarkan pesan saja tapi juga barang-barang dalam ukuran kecil hingga besar yang membuat kegiatan mereka disebut sebagai ekspedisi. Saat ini, ekspedisi yang merupakan layanan jasa pengiriman barang menjadi salah satu kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Bahkan ketika dunia dilanda pandemi Covid-19 pada tahun 2020 hingga 2022 lalu, keberadaan ekspedisi sangatlah penting lantaran mereka adalah kunci utama kita menyampaikan barang kepada orang lain ketika pembatasan sosial diberlakukan. Dalam lingkup bisnis, keberadaan kurir-kurir ekspedisi sangat vital karena melalui mereka lah, produk yang diorder pembeli secara online bisa tersampaikan.
Indibiz Ekspedisi, Kokoh Sebagai Solusi Bisnis Modern
Menjadi solusi bisnis yang dibutuhkan oleh para pelaku industri logistik dan shipping, Indibiz sebagai ekosistem solusi digital dunia usaha dari Telkom Indonesia menawarkan inovasi melalui Indibiz Ekspedisi. Tak main-main, internet bisnis dari Indibiz ini menggunakan fitur IoT (Internet of Things) melalui Antares Track & Trace alias Antares Tracking. Di mana Antares Tracking ini mampu mengelola dan mengawasi armada kendaraan atau aset perusahaan ekspedisi secara lebih efektif.
Imbasnya, Antares Tracking dari Indibiz ini membuat bisnis makin produktif dan kegiatan operasional lebih efektif lantaran biaya pengelolaan armada terjaga. Salah satu pelanggan Indibiz Ekspedisi yang merasakan betul manfaat Antares Tracking adalah PT Tanto Intim Line (Intim). Sebagai perusahaan ekspedisi pelayaran (forwarding), Intim yang mempunyai lebih dari 50 kapal peti kemas ini sudah bekerjasama dengan Telkom sejak awal Agustus 2023. Tentunya reputasi perusahaan yang sudah berdiri sejak 1971 ini senantiasa terjaga lewat fitur IoT tracking container sebagai value added bagi para pelanggan Intim, demi memberikan jaminan keamanan maksimal.
Tak heran kalau akhirnya lewat Indibiz Ekpedisi, posisi Indibiz sebagai ekosistem solusi digital di pasar B2B Telkom khususnya para pelaku bisnis UKM (Usaha Kecil dan Menengah) di Indonesia semakin kuat. Bahkan menurut Reni Yustiani selaku OVP Enterprise Regional Management Telkom, kekuatan rantai pasok barang dalam kegiatan ekspedisi ada di jaringan distribusi yang merupakan kunci solusi bisnis yang ditawarkan Indibiz.
Jadi mau dulu atau nanti, kegiatan ekspedisi yang berkualitas adalah kunci bagaimana peradaban manusia bisa terus bergerak ke arah modern dan berkualitas.
0 تعليقات